Ada banyak hal yang dapat memotivasi seseorang untuk
melakukan sesuatu, termasuk dalam hal belajar. Siswa yang rajin belajar
biasanya didorong oleh suatu motivasi yang kuat, baik motivasi internal ataupun
motivasi eksternal. Motivasi internal adalah motivasi yang lahir dari dalam diri
orang itu sendiri. Misalnya seorang siswa menjadi rajin belajar karena
berkeinginan menjadi juara pertama di kelasnya, atau menjadi siswa terbaik di
sekolahnya. Karena didorong oleh hasratnya untuk menjadi yang terbaik itulah
kemudian dia pun rajin belajar, tak peduli ada yang memintanya ataupun tidak.
Dia digerakkan dan dimotivasi oleh dirinya sendiri, oleh hasratnya sendiri. Dia
menyadari bahwa pengetahuan adalah bekal terbaik bagi kehidupannya, dan karena
itulah kemudian dia pun rajin belajar. Sedang motivasi eksternal adalah
motivasi yang datang dari luar.
Misalnya, seorang siswa jadi rajin belajar
setelah dijanjikan akan dibelikan sepeda motor baru oleh orang tuanya jika bisa
menjadi tiga besar di kelasnya. Karena dimotivasi oleh iming-iming tersebut,
siswa itu pun jadi rajin belajar dengan harapan dapat menjadi tiga besar meski
bisa saja yang diainginkan hanya sepeda motor. Motivasi eksternal bisa juga
tumbuh karena pergaulan. Misalnya, seseorang yang biasa bergaul dengan orang
yang rajin belajar biasanya juga akan ikut terpengaruh untuk juga rajin
belajar. Apa pun motivasi yang menggerakkan seseorang untuk menjadi rajin
belajar tentu sah-sah saja, selama motivasi itu bernilai positif. Lebih dari
itu, motivasi yang menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu memang bisa saja
berlainan antara satu dengan orang lainnya. Nah, bagaimana cara untuk dapat
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar? Motivasi belajar tidak akan tumbuh
dan terbentuk jika orang tidak memiliki keinginan, cita-cita, atau menyadari
manfaat belajar bagi dirinya. Karenanya, dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu,
agar orang yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi. Berikut
ini adalah beberapa tip untuk dapat menumbuhkan serta meningkatkan motivasi
belajar.
Bergaul dengan Orang yang Rajin Belajar
Kalau kita bergaul dengan orang yang suka bermain bola
basket cepat atau lambat kita cenderung ketularan permainan tersebut. Bisa jadi
kita pun akan ikut menyukai basket, bahkan menjadi pemain basket, meski pada
awalnya kita samasekali tidak menyukai dan tak bisa bermain basket. Pergaulan dan
keakraban dengan seseorang selalu memberi pengaruh, tak peduli itu baik ataupun
buruk. Begitu pula halnya bergaul dengan seseorang yang rajin belajar. Kalau kita
bergaul dengan orang yang selalu rajin belajar, mau tak mau kitapun akan
terpengaruh olehnya. Pada awalnya mungkin kita hanya sekadar mengagumi teman
kita yang terlihat berwawasan luas, atau selalu menjadi juara kelas, namun
bukan tidak mungkin kita akhirnya akan ikut rajin belajar setelah makin lama
bergaul dengannya. Lebih jauh lagi, kita cenderung merasa tidak nyaman jika
bergaul akrab dengan seseorang tapi sering tidak nyambung kalau diajak ngomong.
Dari situ, biasanya, kitapun jadi termotivasi untuk juga rajin belajar, dengan
harapan agar bisa mengimbangi teman yang pintar itu. Bergaul dengan orang-orang
pintar yang rajin belajar biasanya juga mampu menumbuhkan motivasi, karena
semangat mereka dalam hal pencapaian prestasi juga akan ikut membakar semangat
kita.
Belajarlah tentang Apapun
Adakalanya seseorang menjadi suntuk atau bosan belajar
karena yang dipelajarinya hanya itu-itu saja dari waktu ke waktu. Membaca buku
pelajaran sekolah itu baik, tetapi membaca buku di luar pelajaran sekolah juga
baik. Karenanya, jangan membatasi diri dalam hal belajar. Bacalah buku tentang
apasaja, pelajarilah segala hal yang memungkinkan, karena proses itu akan
membuat pikiran selalu segar. Datangilah perpustakaan umum di kotamu, lalu
pinjamlahbuku apa saja yang sekiranya akan membuatmu bersemangat membacanya.
Meskipun mungkin tidak ada pelajaran soal perikanan di sekolah, misalnya,
tetapi bacalah buku tentang perikanan jika kamu memang menyukai topik itu.
Nantinya, perasaan suka selama proses membaca dan belajar itu pun akan menular
saat kamu belajar topik yang lain, termasuk belajar buku-buku sekolah. Rajin
mempelajari banyak hal bukan hanya akan memperluas wawasanmu, tetapi juga akan
melengkapi pengetahuanmu menyangkut pelajaran yang kamu peroleh di sekolah.
Bisa jadi, pengetahuan yang kamu baca dari buku-buku lain itu ternyata melengkapi
pengetahuanmu atas suatu pelajaran yang kamu dapatkan dari gurumu di sekolah.
Dari situ, kamu pun akan jadi semakin rajin lagi untuk belajar.
Pelajari Kisah Orang-Orang Sukses
Mempelajari kehidupan orang-orang sukses selalu memberikan hal
positif, salah satunya adalah semangat memperbaiki diri. Misalnya ketika
membaca buku biografi seorang tokoh terkenal, kita seakan diberi tahu tentang
bagaimana cara menjadi sukses dan berhasil seperti tokoh itu. Satu ciri yang
hampir bisa dipastikan selalu ada dalam kepribadian orang-orang sukses adalah
kegigihan dan semangat mereka dalam mengejar impiannya, yang di dalamnya selalu
ada proses pembelajaran yang tak kunjung henti. Semua orang sukses adalah orang
yang gigih, tak mudah menyerah, dan mereka selalu rajin belajar untuk
memperbaiki diri. Karenanya, dengan membaca dan mempelajari kisah-kisah tentang
mereka akan menyuntikkan semacam penyemangat yang akan memotivasi kita untuk
dapat meneladani kisah hidup mereka atau setidaknya untuk meningkatkan potensi
diri kita sendiri. Carilah buku-buku biografi dari tokoh apa pun yang
palingkamu sukai atau kamu idolakan. Kalau merasa kesulitan mencari buku
biografi, bukalah internet dan masukkan nama tokoh yang kamu cari di search engine atau mesin pencari.
Darisitu, kamu akan memperoleh setumpuk kisah mengenai tokohyang kamu cari, dan
kamu bisa belajar darinya.
Berikan Rangsangan bagi Diri Sendiri
Seperti yang telah dinyatakan di
atas, motivasi belajar bisa tumbuh dari faktor eksternal ataupun faktor
internal. Bisasaja kamu jadi rajin belajar karena orang tuamu menjanjikan liburan
ke Bali kalau kamu bisa juara pertama di kelas. Atau, bisa pula kamu jadi
sangat termotivasi belajar karena kakakmu menjanjikan akan memberikan hadiah
tertentu untukmu kalau kamu bisa masuk lima besar di sekolah. ltu motivasi dari
luar yang kemudian menumbuhkan semangatmu dalam belajar. Nah, bagaimana kalau
tidak ada rangsangan dari luar yang dapat memotivasimu untuk rajin belajar?
Bagaimana kalau tidak ada orang yang menjanjikan apa-apa untukmu? Kalau memang
begitu kenyataannya, kamu bisa merangsang dirimu sendiri untuk menumbuhkan
motivasi. Caranya mudah; manjakanlah dirimu sendiri jika kamu berhasil meraih
suatu prestasi. Misalnya, makanlah di kafe kesukaanmu jika kamu berhasil jadi
juara pertama di kelas. Atau, kamu bisa mengatakan kepadadirimu sendiri,
"Kalau aku bisa masuk tiga besar tahun ini aku akan menonton film terbaru”
lntinya, selalu rayakanlah prestasi yang berhasil kamu capai, sehingga kamu
selalu bersemangat dalam mengejar prestasi. Selain itu, dengan cara seperti
ini, kamu juga akan mulai belajar mendisiplinkan diri. Ketika kamu ingin
melakukan sesuatu atau ingin mendapatkan sesuatu di luar aktivitas belajar,
kamu dapat mengatakan pada dirimu sendiri bahwa kamu hanya bisa melakukan atau
mendapatkannya setelah suatu prestasi tertentu tercapai. Ingatlah selalu bahwa:
“prestasi hanya dapat dicapai dengan kegigihan dan kegigihan hanya dapat
dicapai dengan disiplin selanjutnya disiplin hanya dapat dicapai dengan
kebiasaan.