Prinsip Pendidikan Sepanjang Hayat




Secara umum Pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan yang mengandung unsur-unsur pengajaran, latihan, bimbingan dan konseling dengan tumpuan khas kepada pemindahan berbagai ilmu, nilai agama, dan budaya serta kemahiran yang berguna untuk diaplikasikan oleh individu (pengajar atau pendidik) kepada individu yang memerlukan pendidikan.

Pengertian dan Ciri Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)

Beberapa pendapat pakar tentang pendidikan diantaranya Crow and crow mengartikan “pendidikan sebagai proses dimana pengalama atau informasi diperoleh sebagai hasil dari proses belajar”. Sedangkan John Dewey berpandangan bahwa pendidikan ialah satu proses membentuk kecenderungan asas yang berupa keahliah dan perasaan terhadap alam dan manusia”. Sementara itu Horne berpendapat bahwa “pendidikan merupakan proses abadi bagi menyesuaikan perkembangan diri manusia yang merangkumi aspek jasmani, alam, akliah, kebebasan dan perasaan manusia terhadap Tuhan sebagaimana yang ternyata dalam akliah, perasaan dan kemauan manusia”. Lebih jauh lagi Spencer (820-903 M), mengatakan bahwa “pendidikan ialah mempersiapkan manusia supaya dapat hidup dengan kehidupan yang sempurna”.

Berangkat dari beberapa pendapat ahli di atas mengisyaratkan bahwa hakikat belajar sepanjang hayat adalah “belajar seumur hidup atau yang lebih dikenal denagan istilah life long education dan life long learning, yang juga mengandung arti bukan mendapat pendidikan seumur hidup”.

Dalam konteks seseorang yang dikatakan sang pembelajar Cropley (1977:49) menyatakan ciri-ciri seseorang belajar sepanjang usia atau hayatnya yaitu:

  1. Sadar bahwa dirinya harus belajar sepanjang hayat;
  2. Memiliki pandangan bahwa belajar hal-hal yang baru merupakan cara logis untuk mengatasi masalah;
  3. Bersemangat tinggi untuk belajar pada semua level;
  4. Menyambut baik perubahan;
  5. Percaya bahwa tantangan sepanjang hidup adalah peluang untuk belajar hal baru.

Disamping ciri-ciri yang dikemukakan Cropley di atas ciri lain yang juga signifikan ialah;

  1. Tujuan pendidikan masyarakat adalah memenuhi kebutuhan belajar yang fungsional bagi kehidupan sehari-hari;
  2. Hasil belajar dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari;
  3. Penyelengaraan   program   relatif   singkat   bergantung   pada kebutuhan warga belajar untuk meningkatkan mutu dan taraf hidup;
  4. Waktu kegiatan disesuaikan dengan kesempatan yang dimiliki warga belajar;
  5. Kurikulum bervariasi dan fleksibel sesuai dengan perbedaan kebutuhan warga belajar dan potensi yang tersedia di masyarakat;
  6. Kegiatan pembelajaran berpusat pada warga belajar, dengan lebih menekankan kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari;
  7. Kegiatan pembelajaran menekankan pada inisiatif dan partisipasi warga belajar, dengan melibatkan masyarakat sekitar;
  8. Hubungan antara tutor dan warga belajar bersifat sejajar atas dasar kefungsian, dan
  9. Pembinaan program dilakukan secara demokratis antara tutor warga belajar, dan pihak lain yang berpartisipasi dalam prosesi dan kegiatan belajar

Program Pendidikan Sepanjang Hayat

Untuk mewujudkan masyarakat belajar sepanjang hayat tersebut ada beberapa program yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk dapat dilaksanakan antara lain:

  1. Program pengembangan    keahlian    dan    peningkatan    kualitas pengelola lembaga pendidikan. Program ini dilaksanakan berdasarkan variasi latar belakang pengelola lembaga pendidikan, serta variasi kondisi geografis dan potensi sumber daya alam yang ada di masing- masing daerah.
  2. Pemberantasan buta aksara. Masalah buta aksara kadang dianggap masalah  biasa,  padahal  masalah  ini  sangat  terkait  dengan  mutu suatu bangsa di kancah Internasional.
  3. Sebagai pembentuk generasi baru yang berkarakter dan berdaya saing tinggi. Sebagai wadah dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas, berwawasan, dan berintelektual tinggi.
  4. Sebagai pewaris budaya dari pembinaan satu tahapan dari generasi satu ke generasi berikutnya.

Upaya Mewujudkan Masyarakat Pembelajar


Untuk mewujudkan masyarakat belajar, perlu adanya strategi-strategi pendidikan sepanjang hayat. Strategi dalam rangka pendidikan sepanjang hayat itu meliputi konsep-konsep kunci pendidikan sepanjang hayat dan  arah pendidikan sepanjang hayat. Dalam pendidikan sepanjang hayat dikenal adanya 4 macam konsep kunci, yaitu :
 

1) Konsep pendidikan sepanjang hayat itu sendiri

Sebagai suatu konsep, maka pendidikan sepanjang hayat hendaklah diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan. Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia dari usia yang paling muda sampai paling tua, dan adanya basis yang mendasari persekolahan konvensional.

2) Konsep belajar sepanjang hayat


Dalam pendidikan sepanjang hayat berarti pelajar belajar karena respon terhadap  keinginan  yang  didasari  untuk  belajar  dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.

3) Konsep pelajar sepanjang hayat


Belajar sepanjang hayat yang dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar sepanjang hayat, melihat belajar hal baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi problematika dan terdorong untuk belajar di seluruh tingkat usia dan menerima tantangan dan perubahan sepanjang hayat sebagai pemberi kesempatan untuk belajar hal-hal baru.

4) Kurikulum yang membantu pendidikan sepanjang hayat

Kurikulum dalam  hubungan  ini,  didesain  atas  dasar  prinsip pendidikan sepanjang  hayat itu sendiri yang betul-betul  telah  menghasilkan sang pembelajar sepanjang hayat yang secara berurutan melaksanakan belajar sepanjang hayat. Kurikulum yang demikian, merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip sepanjang hayat.

Sedangkan berbicara mengenai arah pendidikan pada umumnya pendidikan sepanjang hayat diarahkan pada orang-orang dewasa dan pada anak-anak dalam rangka penambahan pengetahuan dan keterampilan mereka yang sangat dibutuhkan di dalam pendidikan yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Pendidikan sepanjang hayat bagi orang dewasa

Sebagai generasi penerus, kaum muda atau dewasa membutuhkan pendidikan sepanjang hayat ini dalam rangka pemenuhan self interest yang merupakan tuntutan hidup mereka sepanjang masa. Diantara  self  interest  tersebut, kebutuhan  akan  baca  tulis  bagi mereka umumnya dan latihan keterampilan bagi para pekerja, sangat membantu mereka untuk menghadapi situasi dan kontradiksi penting yang merupakan kunci keberhasilan.

2. Pendidikan sepanjang hayat bagi anak

Pendidikan sepanjang hayat bagi anak, merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi “tempat awal bagi orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Program kegiatannya disusun mulai dari peningkatan kecakapan baca tulis, keterampilan dasar dan mempertinggi daya pikir anak, sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk   belajar, berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan pada masa yang akan datang.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Hakikat belajar sepanjang hayat adalah “belajar seumur hidup atau yang lebih dikenal dengan istilah life long educationdan life long learning, yang bukan berati mendapat pendidikan seumur hidup”. Untuk mewujudkan masyarakat belajar sepanjang hayat tersebut perlu dirancang program dan  penerapan strategi yang  diterapkan tidak  hanya pada anak-anak tetapi juga pada orang dewasa. Sebagai  generasi  penerus,  kaum   muda   atau   dewasa   membutuhkan pendidikan sepanjang hayat ini dalam rangka pemenuhan self interest yang merupakan tuntutan hidup mereka sepanjang masa. Yang dimulai dengan pembekalan pengetahuan dan keterampilan semenjak dini, kini dan bukan nanti.






Share this article :
 
Comments
0 Comments
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Muhamad Hamdi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger