JENIS STRATEGI DAN TEKNIK BIMBINGAN KARIER


Untuk mencapai tujuan bimbingan karier, setiap dosen pembimbing memiliki dan dapat menempuh strategi yang berbeda-beda; sesuai dengan latar belakang pendidikan, keahlian dan kondisi objektif klien yang dihadapinya. Namun, apabila dikelompokkan seluruh strategi yang dimaksud melingkupi:
  1. Strategi instruksional;
  2. Strategi substansial/ interpersonal; dan 
  3. Strategi permainan.

a. Strategi Instruksional

Strategi instruksional merupakan bentuk penyelenggaraan bimbingan karir yang diintegrasikan atau dipadukan dalam pengajaran (instruksional). Strategi ini sangat sesuai dijalankan oleh tenaga pengajar. Strategi instruksional cenderung bersifat informatif daripada pemrosesan informasi. Apabila kecenderungan yang terakhir dijadikan fokus strategi, walaupun dijalankan oleh tenaga pengajar, maka dapat diperoleh ketepatgunaannya. Strategi ini pada dasarnya bukanlah penyelenggaraan bimbingan karier, melainkan pengajaran (instruksional) yang menerapkan prinsip- prinsip bimbingan karir dan lebih terfokur pada pemberian informasi karir. Strategi bimbingan karir instruksional yang terpadu dengan pembelajaran merupakan pemrosesan informasi karir secara klasikal atau kelompok melalui penggunaan metode atau teknik-teknik pembelajaran, seperti : pengajaran unit, home room, karyawisata, ceramah tokoh/nara sumber, media audio visual, bibliografi, pelatihan kerja, career day, wawancara, dan paket bimbingan karier.

b. Strategi Substansial

Strategi substansial merupakan bentuk penyelenggaraan bimbingan karier melalui hubungan interpersonal (antara pembimbing dengan klien). Strategi ini lazim dipergunakan oleh dosen pembimbing dalam bentuk wawancara konseling. Untuk mempergunakan starategi ini, diperlukan penguasaan teori dan praktik konseling, di samping disiplin ilmu penunjang yang terkait. Termasuk ke dalam strategi ini ialah teknik genogram dan konseling karier.

Teknik genogram

Istilah genogram mulai dipopulerkan oleh Rae Wiemers Okiishi (1987) dalam tulisannya yang berjudul The Genogram as a Tool in Career Counseling dimuat dalam Journal of Counselling and Development, Volume 66. Secara etimologis, genogram berarti silsilah, yaitu gambar asal-usul keluarga klien sebanyak tiga generasi. Penggunaan teknik genogram dilandasi oleh asumsi bahwa ada pengaruh dari orang lain yang berarti (significant orther) terhadap individu dalam identifikasi perencanaan dan pemilihan karir. Konselor atau pembimbing berupaya mengidentifikasi orang yang berarti bagi diri klien. Pada dasarnya penggunaan genogram ini lebih merupakan teknik awal untuk memasuki konseling karir, oleh karena itu pelaksanaannya pun bersifat individual. Namun tidak menutup kemungkinan, wawancara genogram dapat dipandang sebagai proses konseling karir manakala dalam wawancara tersebut konselor (pembimbing) menerapkan prinsip-prinsip dan teknik- teknik konseling yang terfokus pada pemecahan masalah karir klien.

Penerapan teknik genogram ditempuh dalam tiga tahap, yaitu:
  1. Konstruksi genogram;
  2. Identifikasi jabatan, dan
  3. Eksplorasi klien. 
Ketiga tahap tersebut dapat dijelaskan berikut ini.

(a) Konstruksi genogram

Proses ini merupakan tahap pertama untuk memetakan/membuat gambar silsilah atau asal-usul keluarga klien sebanayak tiga generasi, yaitu generasi klien, generasi oarangtua klien dan generasi kakek nenek klien. Seluruh angota keluarga dari ketiga generasi yang diketahui oleh klien dibuat gambarnya; konselor membuat gambar tersebut bersama-sama dengan klien. Gambar tersebut hendaknya memberi penjelasan hal-hal penting berkenaan dengan silsilah dari ketiga generasi klien, dengan mencantumkan tanda atau simbol tertentu yang dapat difahami oleh konselor dan klien.

(b) Identifikasi jabatan

Pada tahap ini konselor bersama klien berupaya menelusuri bidang- bidang pekerjaan/jabatan yang ada pada anggota keluarga dari tiga generasi itu, termasuk usaha yang ditempuh untuk memperoleh pekerjaan/jabatan, tingkat keberhasilan, dan konsekuensinya dalam segala aspek kehidupan yang bersangkutan

(c) Eksplorasi klien

Tahap ini memfokuskan kajian terhadap diri klien agar memperoleh pemahaman diri dan lingkungan serta dapat merencanakan karirnya. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu dianalisis selama wawancara genogram yaitu sebagai berikut:
  1. Isi pengamatan diri klien;
  2. Pemahaman lingkungan/dunia kerja;
  3. Proses pembuatan keputusan; model- model pola hidup; dan 
  4. Model-model okupasional. 
Sedangkan yang perlu didiskusikan oleh dosen pembimbing dengan karyasiswa diantaranya:
  1. Keberhasilan-keberhasilan anggota keluarga;
  2. Mobilitas anggota keluarga;
  3. Pengelolaan waktu; dan 
  4. Integritas diri.

c. Strategi Permainan,

Strategi permainan merupakan strategi alternatif penyelenggaraan bimbingan karir. Strategi ini berlangsung melalui permainan, yang segaligus dalam setiap permainan dapat menjangkau beberapa matra sasaran. Permainan adalah suatu perbuatan atau kegiatan sukarela, yang dilakukan dalam batas-batas ruang dan waktu tertentu yang sudah ditetapkan, menurut aturan yang sudah diterima secara sukarela tapi mengikat sepenuhnya, dengan tujuan dalam dirinya sendiri, disertai oleh perasaan tegang dan gembira, dan kesadaran lain daripada kehidupan sehari-hari (Johan Huizinga, 1990: 39). 

Definisi tersebut menyiratkan bahwa permainan memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dengan kegiatan dalam kehidupan yang lain. Ciri-ciri khas yang dimaksud adalah: 
  1. Permainan adalah perbuatan yang bebas, artinya permainan dapat ditangguhkan atau dikesampingkan setiap saat; karena ia dilakukan tanpa paksaan/tuntutan fisik apalagi kewajiban moral, sehingga permainan melampaui jalannya proses alami;
  2. Permainan bukanlah perikehidupan yang biasa atau yang sesungguhnya; ia merupakan suatu perbuatan keluar dari sesungguhnya, dalam suasana kegiatan yang sementara dengan tujuan tersendiri;
  3. Permainan memisahkan diri dari kehidupan biasa dalam hal tempat dan waktu, oleh karenanya ia bercirikan tertutup dan terbatas. Ia dimainkan dalam batas- batas waktu dan tempat tertentu, bermakna dan berlangsung dalam dirinya sendiri, dimulai dan berakhir pada suatu saat tententu, terdapat variasi aktifitas, serta dapat diulangi sesuai dengan kebutuhan;
  4. Di dalam ruang permainan berlaku tata-tertib tersendiri yang mutlak, oleh karena itu lebih bercirikan menciptakan ketertiban atau keteraturan, penyimpangan atas aturan tersebut dapat merusak proses dan nilai permainan. 

Selanjutnya berdasarkan matra sasaran bimbingan karier yang inklusif dengan tujuan yang ingin dicapai, dapat dikelompokkan jenis-jenis permainan sebagai berikut: 
  1. Permaianan ekspresi dan proyeksi diri;
  2. Permainan pilihan dan putusan nilai;
  3. Eksplorasi dan identifikasi lingkungan;
  4. Diskusi isu dan aturan; dan 
  5. Analisis gaya hidup. 

Teknik bimbingan dan konseling karier


Ada beberapa teknik/pendekatan konseling karier yang dapat diterapkan oleh dosen pembimbing. John Crites (1987) mengemukakan enam pendekatan konseling karir, yaitu: (1) trait and factor career counseling, (2) client-centered career counseling, (3) psychodynamic career counseling, (4) developmental career counseling, (5) behavioral career counseling, dan (6) comprehensive career counseling.


Referensi

Amin Budiamin. (1990). Penyuluhan Karir. Bandung: Publikasi Jurusan PPB FIP IKIP.
Crites, John O. (1981). Career Counseling; Models, Methods and Materials. New York: McGraw-Hill Book Com.
Dillar, John M. (1997). Life a Long Career Planning. New York: McGraw- Hill Book Com.
Healy, Charles G. (1982). Career Development; Counseling Through the Life Stages. Massachusets, Atlantic Avanue, Boston: Alyn & Bacon Inc.
Herr and Cramer. (1979). Vocational Guidance and Career Development in the Schools. Boston: Houghton Mifflin.
Moh. Surya. (1997). Bimbingan untuk Mempersiapkan Generasi Muda Memasuki Abad 21; (Pidato Pengukuhan Guru Besar). Bandung: IKIP Bandung.
Murray. (1983). Cognition and Learning Traditional and Behavioral Psychoterapy; Handbook of Psychoterapy and Behavoral Change. New York: Willey.
Supriatna, Mamat (1990). Strategi Belajar-Mengajar. Bandung: Jurusan PPB FIP IKIP.
Suprtiatna, Mamat., dan Ilfiandra (2006) Apa dan Bagaimana Bimbingan Karir (Materi Sajian pada Workshop Bimbingan dan Konseling Politeknik Kesehatan, Tasikmalaya.). Bandung: UPI Bandung.


 


Share this article :
 

5 komentar :

  1. ERA1D012060

    bagaimana cara mengaktifkan peserta yg terlibat dalam permainan apabila jumlah peserta yg terlalu byak atau 1 kls pak misalnya jmlah siswanya 43 org pak? kadang kalah kan pak, kita sering masuk kls d selah2 jam bk habis, kan kadang anak mulai bosan trus kita buat permainan.
    Terimakasih pak

    BalasHapus
  2. ERA1D012060

    bagaimana cara mengaktifkan peserta yg terlibat dalam permainan apabila jumlah peserta yg terlalu byak atau 1 kls pak misalnya jmlah siswanya 43 org pak? kadang kalah kan pak, kita sering masuk kls d selah2 jam bk habis, kan kadang anak mulai bosan trus kita buat permainan.
    Terimakasih pak

    BalasHapus
  3. maaf sepertinya saya tidak terlalu pandai menangkap pertanyaan ria,
    1. jika siswa bermain diluar kelas tepat pada jam bk, (itu pertanda baik n justru mereka telah menunjukkan kebutuhan mereka, gunakan kesempatan itu untuk mengenalnya lebih jauh (mengenal disini artinya memahami apa yang dibutuhkannya, bk mengenal itu dengan need assessment bisa dengan peer group, konseling kelompok adlerian; konseling kelompok gestalt; konseling klompok behavior; realitas; cognitive-behavior; rasional emotif, dst.
    2. jika anak bermain dikelas sementara guru bk ada di dalam/ peer group salah satu yang sangat direkomendasikan yang disesuaikan dengan jenis layanan waktu itu, diawali dengan pembagian kelompok secara hetergen, membuat nama group masng2, bisa group cantik, tampan, bersih, jika anak sangat gemar dengan gitar, bahkan bernyanyi dikelas buatlah nama group mereka mis..roker/musisi dst.. yang tentunya dimintai persetujuan kepada siswa lainnya, pemberian persetujuan ini bk mengenalnya dengan reinforcement. jika anak mulai tersenyum dengan panggilan trsebut, satu langkah anak mulai mendekatan guru bk.

    BalasHapus
  4. Dlm melakukan bimbingan karir guru cenderung melakukan need assesment melalui anglet aspirasi karir..
    Strategi permainan cukup menarik..mngkin hal ini jarang di lakukan oleh guru2 bk di sekolah..
    Dlm melakukan permainan ini apakah dilakukan secara kelompok atau individu bg??klu menurut saya permainan cenderung dilakukan secara berkelompok
    Nah disini permasalahannya..apakah strategi prmainan yg kita lakukan nanti akan tepat sasaran sementara setiap individu memiliki kecenderungan arah karir yg berbeda

    Terima kasih����

    BalasHapus
  5. Green dragon adalah situs taruhan casino online yang menyediakan semua jenis permainan secara live :)
    permainan casino secara live dapat dimainkan dimanapun ketika bergabung bersama bolavita

    kontak admin kami
    Line : cs_bolavita
    WA: 0812-2222-995
    Telegram : @bolavitacc

    bonus rollingan setiap minggu 0.5% + 0.7% ayuk jgn tunggu lagi teman" di sini http://159.89.197.59/agen-gd88-green-dragon-live-casino-online-indonesia

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Muhamad Hamdi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger