BAGIAN KELOMPOK 4 KONSELING KARIER

TES, KUESIONER PADA KONSELING KARIER


Pada konsleing karier, asessmen tidak bermaksud untuk memberi skor terhadap hasil yang dicapai konseli melainkan bagaimana interpretasi dari hasil tes itu sendiri yang dapat menggambarkan dan memberikan nilai tambah tentang pribadi yang direfleksikan oleh konseli Menggunakan tes dan kuesioner di dalam konseling karier.

Image result for MENGERJAKAN TES DAN KUESIONERTerdapat beberapa manfaat penggunaan tes dan kuesioner dalam konseling karier yang tentunya dapat dijadikan tolok ukur dalam pemberian makna permasalahan  yang sedang dihadapi oleh konseli, manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Menyediakan sebuah kerangka kerja untuk sebuah percakapan

Seorang konseli karier yang diminta untuk mereting dirinya sendiri dengan menggunakan skala 1 sampai 10 dengan kriteria ramah hingga sangat ramah dapat menghasilkan diskusi/percakapan yang kaya dengan informasi daripada seorang konselor menyatakan pernyataannya dengan mengatakan “ saya sangat ingin  mendiskusikan bersama anda seberapa pendiam/ramahkah anda” Percakapan tersebut akan lebih diperkuat manakala konseli diminta melakukan assessment terlebih dahulu. Melalui assessment tersebut konsli didorong untuk menggambil tanggung jawab sehingga dapat menghindari peran hakim untuk konselor karier.

2. Meningkatkan kejelasan dan rasa percaya diri konseli

Dengan memeriksa persepsi tentang diri sendiri pada berbagai macam kualitas pribadi konseli akan dapat membuat sebuah pernyataan-pernyataan yang cukup percaya diri tentang dirinya sendiri, diskusi tentang hasil tes yang diikuti dengan bentuk repleksi yang lebih jauh pada pertemuan konseling berikutnya, dapat menghasilkan konfirmasi pandangan konseli tentang dirinya sendiri hingga sesuatu yang akan mengejutkannya.

3. Menumbuhkan peahaman baru bagi konseli

Bahwa hasil beberapa tes dapat memungkinkan konseli untuk melihat dirinya sendiri dengan perspektif-perspektif yang baru yang belum terpikirkan secara rasional oleh konseli.

4. Membatu konseli dalam perspektif jangka panjang

Ketika konseli dapat menerima dana tau telah menyadari berbagai aspek positif pada dirinya maka, sebuah rencana dapat segera dibuat untuk masa depannya dengan harapan bahwa karakteristik aspek-aspek tersebut dapat dipergunakan untuk tahun-tahun yang berikutnya dengan kata lain sebuah pandangan yang lebih jelas terhadap diriya sendiri dapat memberikan kontribusi positif terhadap sense of control untuk masa depannya.

5. Mengurangi resiko konseli dalam pengambilan keputusan

Struktur yang disediakan dari berbagai tes dan kuesioner yang sistematik dan komprehensif dapat membantu konseli menata pikiran dan mengurangi kecenderungan untuk membuat sebuah keputusan secara panic

6. Membantu menemutunjukkan perilaku konseli di tempat kerja dimasa lalunya.

Bagaiaman konslei dapat melihat sendiri pola-pola yang muncul darinya terhadap hasil tes dan sejumlah latihan yang digunakan di dalam konsling karier. Misalnya tes-tes bakat menunjukkan bahwa konseli dapat berpikir dengan cepat namun disisi lain kesulitan dalam mengekspresikan dalam bentuk kata-kata atau sebuah preferensi bahwa konseli lebih suka atau cenderung bersama orang lain daripada sendirian atau sebaliknya. Hal tersebut dapat menjelaskan apa yang
menyebabkan konseli tidak bahagia dengan pekerjaan. Pada tahap di awal contacting seyogyanya konselor dapat memastikan kepada konseli bahwa tes-tes tidak menuntut akan lulus atau gagal namun hal tersebut merupakan bagian integral dan bukti pola-pola yang signifikan bagi konseli dalam bagian konseling karier.

Tes-tes sedapat munkin tidak diberikan kepada konseli sebelum pertemuan pertama dengan asumsi bahwa sebuah pertemuan dapat memberikan dasar apakah tes akan bernar-benar berguna bagi konseli atau justru sebaliknya dengan kata lain jika derajat kecemasan konseli terhadap tes terlihat sangat tinggi maka penggunaan tes dapat diabaikan. Seperti contoh tes bakat mungkin lebih tepat gun ajika dilakukan dengan tatap muka daripada sekedar membaca persiapa
tertulis konseli.

Tipe-tipe tes dan kuesioner yang digunakan dalam konseling karier



The British Psychological Socienty telah memberikan sebuah deskripsi yang komprehensif untuk digunakan dengan berbagai tes-tes yang lazim dalam pengembangan karier, dapat dikunjungi dialamat www.psychtesting.org.uk
 

Tes Bakat

Tes-tes ini memiliki data normativf artinya data itu telah diuji pada sebuah populasi random atau representative terhadap individu yang mengerjakan tes tersebut misalnya, tes yang digunakan menggunakan sebuah kelompok pembanding jika menggunakan tes-tes untuk orang yang lebih muda maka, pengambilan kelompok pembanding dipilih berdasarkan tingkat pendidikan individu yang bersangkutan. Hal tersebut memungkinkan kapasitas-kapasitas individu yang ditunjukkan melalui sebuah perbedaan yang bukan hanya tingkat yang dicapainya namun tes tersebut diperensiasikan terhadap kelompok pembanding dengan kinerja orang lain yang dihasilkan dari berbagai kekuatan dan kelemahan yang relative. 

Bidang-bidang yang diukur meliputi penalaran abstrak, verbal dan numerik, tes-tes tersebut seyogyanya meliputi hal-hal berikut

Valid

yaitu sebuah tes harus mengukur apa yang dimaksud untuk diukur tipe-tipe utama validitas ini meliputi
  1. Validitas isi, yang berhubungan dengan seberapa baik hubungan antara sebuah tes dan perilaku, jika tes menyatakan mengukur bakat maka, hendaknya tidak
    memasukkan pertanyaan-pertanyaan yang mengukur prestasi
  2. Validitas teoritik, yaitu sejauh mana tes mengukur sebuah teoritik seperti kemampuan verbal,
  3. Validitas prediktif, yaitu mempertimbangkan sejauhmana sebuah tes dapat dianggap memprediksi kualitas yang diukur.

Reliabel

Tes seyogyanya memberikan indikasi yang cukup konsisten tentang sebuah kemampuan dari waktu kewaktu jadi, jika sekelompok orang mengerjakan 2 kali tes dengan bentuk tes yang sama setelah selang waktu tertentu hasilnya menunjukkan keidentikan sesuatu atau mendekati keidentikan sesuatu maka, kemngkinan besar tersebut reliabel 

Penggunaan tes bakat diferensial dapat membantu menemukaan jawaban berikut

  1. Apakah konseli belajar lebih efektif sambil bekerja atau mengkhususkan waktu untuk hal tersebut
  2. Apakah konseli lebih berpotensial untuk bekerja dengan menggunakan angka-angka atau denga kata-kata
  3. Seberapa cepatkah konseli dalam berpikir secara mandiri
  4. Apakah konseli mendominasi penyelesaian masalah dengan menangkap secara keseluruhan atau memerlukan eksplorasi yang lebih spesifik.

Minat dan Motivasi

Sebagian kuesioner bersifat normative artinya skor yang diperoleh konseli dibandingkan dengan skor indovidu lain secara umum dengan memperhatikan karakteristik tes dan subjek misalnya, respon individu cenderung lebih besar daripada individu lain secara umum. Kuesioner-kuesioner lain mungkin menyediakan skala karakteristik-karakteristik tertentu sebagai sebuah cara mempresentasikan secara sistematik jawaban konseli yang berbeda untuk banyak pertanyaan. Minat sangat identik dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan yang merupakan kunci penting dalam motivasi. Kemampuan semata tidaklah cukup tanpa minat yang adekuat untuk mendukungnya. Jika individu tidak dapat memahami dan mengartikulasikan minat-minat riilnya, mereka akan akan terdorong kearah yang diinginkan orang lain.

Sebuah minat dapat terkubur oleh usaha menyenangkan orang lain divisualisaikan melalui kasus di bawah ini



"Jenny mempunyai minat besar dibidang seni dan barang-barang antik, pada masa sekolah orang tua dan guru jenny justru melihat sukses karier jenny ada pada bidang pengajaran sehingga mereka berharap agar jenny dapat mengembangkan kariernya kelak dibidang tersebut, jenny terlihat cukup sukses dibidang  pengajaran itu, namun ia sangat senang meninggalkan pekerjaan tersebut saat jenny menikah dengan John dan membesarkan anak keduanya, jenny mendekati konselor karier karena ia merasa tidak memiliki arah, meskipun jenny mempertahankan minatnya dibidang seni dan barang-barang antik sejak masa sekolah, namun ia belum pernah mempertimbangkan secara serius tentang kemungkinan bidang seni dan barang-barang antik sebagai pilihan kariernya. Konseling karier memungkinkan jenny untuk menerima legitimasi untuk menekuni minat-minat jenny yang sesungguhnya.” 

Konselor karier dapat membantu konseli untuk mengakses minatnya dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut

  1. Mata pelajaran apa yang paling anda sukai disekolah?
  2. Aspek-aspek pekerjaan yang mana yang paling anda nikmati?
  3. Apa kegiatan ekstrakurikuler yang anda ikuti dengan senang hati?
  4. Apa hobi, dann kegiatan yang anda nikmati di waktu luang?
  5. Mana diantara kegiatan-kegiatan tersebut yang terakhir anda tinggalkan?
  6. Apa buku bacaan yang anda sukai?
  7. Keterampilan-keterampilan apa yang paling suka anda gunakan?
  8. Dimana anda menghabiskan waktu anda?
  9. Dimana anda menghabiskan waktu berpikir anda?

Sebuah kuesioner minat lingkungan pekerjaan dapat didasari pada enam kategori yaitu

  1. Realistic
  2. Intellectual
  3. Social
  4. Convensional
  5. Enterprising, dan
  6. Artistic
Seseorang berusaha mencari atau menciptakan lingkungan pekerjaan yang memungkinkan mereka dapat mengekspresikan kepribadian dan nilai-nilainya. Seperti contoh individu yang berorientasi enterprising kecenderungan suka mencari lingkungan yang memberikan kesempatan untuk menyakinkan, mendominasi dan memimpin orang lain.

Kepribadian

Banyak orang sangat pandai beradaptasi dan menyadari bahwa mereka seringkali dapat memaksakan diri masuk ke dalam situasi yang sangat sulit, paling tidak dalam jangka pendek, aspek-aspek kepribadian dapat memfasilitasi kinerja dan prestasi seseorang di dalam karier-karier tertentu namun membatasi kesuksesan dibidang lainnya. Banyak orang memiliki tidak lebih dari sebuah ide yang tidak jelas tentang atribut-atribut yang dibutuhkan untuk sukses di tahap-tahap perkembangan karier yang berbeda, proses konseling karier dapat mengungkapkan kejelasan dan pemahaman diri yang lebih besar melalui umpan balik yang relative objektif dan suportif. Seperti divisualisasikan pada kasus berikut 



Jim selama 20 tahun sudah bekerja dengan atasannya, keadaan sedikit kurang baik, hubungan dengan atasannya memburuk, ia sangat terpukul dengan penilaian atas dirinya ia sangat menginginkan kesempatan untuk mengakses dirinya pada pertemuan terbuka. Katika Jim memasuki dunia kerja jim memfokuskan diri untuk dapat mengerjakan tugas-tugasnya dengan sebaik mungkin daripada memikiran untuk menduduki jabatan tertentu, konseling karier memungkin jim untuk memutuskan dengan senang hati bahwa ia tidak ingin melangkah kearah menajemen umum namun lebih cocok untuk peran yang lebih spesifik/ spesialis.

Ketidakcocokan tes untuk konseli

Sungguhpun sebuah tes yang digunakan sudah divalidasi dengan baik artinya tes tersebut sudah terbukti dari apa yang hendak di ukur yang dibuktikan melalui margin of error pada statistic tertentu, tes tersebut mungkin tidak cukup tepat untuk seorang konseli tertentu, hal tersebut dapat saja terjadi karena konseli
  1. Tidak sepenuhnya memahami pertanyaa-pertanyaan, mungkin bahasa pertanyaan sulit dicerna oleh konseli,
  2. Menjawab pertanyaan-pertanyaan secara acak
  3. Kurang sehat pada hari pengetesan, dan
  4. Menginginkan kesan tertentu

References 

Robert Nathan & Linda Hill (2006) Career Counselling), New York, SAGE Publications
Share this article :
 
Comments
0 Comments
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Muhamad Hamdi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger