1) Pendekatan Psikologi Timur
Sebagaimana yang kita ketahui, terdapat banyak teori kepribadian di lingkungan peradaban Barat, begitu pula terdapat banyak psikologi Timur. Kendati terdapat perbedaan-perbedaan besar dalam hal kepercayaaan dan pandangan tentang dunia di antara agama-agama yang mengandung psikologi-psikologi Timur,
namun dalam hal ini juga terdapat persamaan diatara keduanya, yakni semuanya berusaha menggambarkan kodrat pengalaman langsung sang pribadi. Dalam hal ini, segala sistemnya berkisar pada teknik-teknik meditasi yang memungkinkan orang semata-mata meneliti arus kesadarannya sendiri, dengan memberinya sejenis jendela yang netral atas aliran pengalamannya. Oleh karean itu, pada akhirnya semua psikologi Timur mengakui bahwa jalan utama ke arah transformasi diri
ini adalah meditasi.
Pendekatan psikologi-psikologi Asia didasarkan pada introspeksi dan pemeriksaan diri sendiri yang menuntut banyak energi, Sementara itu psikologi-psikologi
Barat cenderung bersandar pada observasi tingkah laku. Setiap kutipan oleh Gardner dan Louis Murphy (1968) dari kitab-kitab suci Asia, memberikan semacam
wawasan psikologis, baik suatu pandangan tentang bagaimana jiwa bekerja, suatu teori kepribadian, ataupun suatu model motivasi. Kendati mengakui adanya
perbedaan-perbedaan diantara psikologi-psikologi Asia tersebut, namun Gardner dan Louis Murphy (1968) menyimpulkan bahwa psikologi-psikologi itu pada hakikatnya merupakan suatu reaksi terhadap kehidupan yang dilihat sebagai penuh dengan penderitaan dan kekecewaan. Cara umum untuk mengatasi penderitaan
yang dianjurkan oleh psikologi-psikologi ini adalah disiplin dan kontrol diri, yang dapat memberikan kepada orang yang mengupayakannya “suatu perasaan
ekstase yang tak terbatas dan hanya dapat ditemukan dalam diri yang bebas dari pamrih-pamrih pribadi”. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa, minat psikologis di Timur dan Barat “berpadu dengan sangat cepat”
2) Pengaruh Psikologi Timur Pada Pemikiran Barat
Walaupun psikologi-psikologi Timur banyak menaruh perhatian pada alam kesadaran dan hukum-hukum yang mengatur perubahannya, psikologi ini juga mengandung
teori-teori kepribadian yang cukup jelas. Tujuan dari psikologi-psikologi Timur adalah mengubah kesadaran seseorang agar mampu melampaui batas-batas yang
diciptakan oleh kebiasaan-kebiasaan yang membentuk kepribadian orang itu. Dalam hal ini, setiap tipe kepribadian perlu mengatasi hambatan-hambatan yang
berbeda untuk membebaskan diri dari batas-batas ini. Sementara itu, Alan Watts dalam ”Psychotherapy East and West” (1961) mengakui bahwa apa yang
disebutnya “cara-cara pembebasan Timur” adalah mirip dengan psikoterapi Barat, yakni bahwa keduanya bertujuan mengubah perasaan-perasaan orang terhadap
dirinya sendiri serta hubungannya dengan orang-orang lain dan dunia alam. Sebagian besar terpai-terapi Barat menangani orang-orang yang mengalami gangguan;
sedangkan disiplin-disiplin Timur menangani orang-orang yang normal dan memilih penyesuaian sosial yang baik. Meskipun demikian, Watts melihat bahwa tujuan
dari cara-cara pembebasan itu cocok dengan tujuan terapeutik sejumlah teoritikus, khususnya individuasi dari Jung, aktualisasi diri dari Maslow, otonomi fungsional dari Allport, dan diri yang kreatif dari Adler.
KURT LEWIN (TEORI MEDAN)
Sejarah singkat
Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 disuatu desa kecil di Prusia, daerah posen. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara, Lewin menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin tahun 1905 kemudian ia masuk Universitas di Freiburg dengan maksud belajar ilmu kedokteran, tetapi ia segera melepaskan idenya ini dan setelah satu semester belajar psikologi pada universitas di sana. Setelah meraih gelar doktornya pada tahun 1914, Lewin bertugas di ketentaraan Jerman selama empat tahun. Pada akhir perang ia kembali ke Berlin sebagai instruktur dan asisten penelitian pada lembaga Psikologi. Lewin
menghabiskan sisa sisa hidupnya di Amerika Serikat. Ia adalah profesor dalam bidang psikologi anak-anak pada Universitas Cornell selama dua tahun (1933-1935) sebelum dipanggil ke Universitas negeri Iowa sebagai profesor psikologi pada Badan Kesejahteraan Anak. Pada tahun 1945, Lewin menerima
pengangkatan sebagai profesor dan direktur Pusat Penelitian untuk dinamika kelompok di Institut Teknologi Massachussetts. Pada waktu yang sama, ia menjadi
direktur dari Commission of Community Interrelation of The Amerika Jewish Congress, yang aktif melakukan penelitian tentang masalah masalah kemasyarakatan.
Ia meninggal secara mendadak karena serangan jantung di Newton Ville, Massachusetts, pada tanggal 12 Februari 1947 pada usia 56 tahun.
3) Struktur Kepribadian
Kenyataan psikologi yang selalu dipegang Lewin ialah bahwa pribadi itu selalu ada dalam lingkungannya. Pribadi tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
Lewin memandang bahwa masing-masing individu berada di dalam suatu medan kekuatan, yang bersifat psikologis. Medan kekuatan psikologis dimana individu bereaksi disebut sebagai ”Life Space”. Mencakup perwujudan lingkungan dimana individu bereaksi, misalnya: orang-orang yang ia jumpai, objek material yang ia hadapi, serta fungsi-fungsi kejiwaan yang ia miliki.
Lewin berpendapat bahwa tingkah laku merupakan hasil tindakan antar kekuatan-kekuatan, baik yang dari dalam diri individu seperti; tujuan, kebutuhan,
tekanan kejiwaan maupun dari luar diri individu, seperti; tantangan dan permasalahan. Menurut Lewin belajar berlangsung sebagai akibat dari perubahan dalam
struktur kognitif yang dihasilkan dari dua macam kekuatan, satu dari strukrtur medan kognisi itu sendiri dan dari kebutuhan serta motivasi internal individu. Konsep-konsep struktural yang paling umum dalam teori Lewin, yakni pribadi, ruang hidup, dan lingkungan psikologis.
a) Pribadi
Cara menggambarkan pribadi itu secara structural ialah dengan cara menggambarkan pribadi itu sebagai keseluruhan yang terpisah dari hal-hal lainnya didunia. Lewin menggambarkannya secara ruang karena memungkinkan pendekatan secara matematis yang tidak menimbulkan salah pengertian dibandingkan
penggambaran dengan kata-kata. seperti terlihat pada gambar berikut
Batas gambaran lingkaran menggambarkan batas daripada kesatuan yang disebut pribadi. Semua yang terdapat didalamnya adalah P (Pribadi, person) sedangkan
yang diluarnya adalah non P (bukan pribadi).
b) Ruang Hidup
Ruang hidup atau yang disebut “medan psikologis” atau “keseluruhan situasi” adalah totalitas realitas psikologis yang berisikan semua fakta yang dapat
memengaruhi tingkah laku individu pada suatu saat. Dengan kata lain tingkah laku adalah fungsi daripada ruang hidup, T1 = f (Rh), dan ruang hidup adalah hasil interaksi antara pribadi (P) dan lingkungan psikologis (Lp), pernyataannya dapat digambarkan T1 = f (RH) = f (P,Lp). seperti terlihat pada gambar di bawah ini
c) Lingkungan Psikologis
Lingkungan psikologis adalah lingkungan sebagaimana adanya bagi seseorang. Lingkungan psikologis merupakan bagian dari ruang hidup karena sifat-sifatnya
tidak hanya ditentukan oleh sifat-sifat lingkungan objektif, tetapi juga oleh sifat-sifat pribadi. Lingkungan psikologis berdiferensiasi merupakan lingkungan psikologis yang homogen dan tak berdeferinsiasi ialah lingkungan dimana semua fakta punya
pengaruh yang sama terhadap individu, dalam lingkungan psikologis yang demikian pribadi akan punya kebebasan mutlak, tetapi dalam kenyataan keadaan yang
demikian itu tidak ada, lingkungan psikologis selalu berdiferensiasi, untuk menggambarkan diferensiasi ini digambarkan garis-garis pada lingkungan psikologis itu sehingga lingkungan psikologis itu terbagi atas daerah-daerah. seperti pada gambar berikut
Lingkungan psikologis direpresentasikan oleh keadaan sekitar lingkaran yang mengelilingi individu yang ditampilkan dalam bentuk elips. Daerah dalam elips
tapi diluar lingkaran adalah lingkungan psikologis, sedangkan daerah total di dalam elips merupakan ruang hidup. Banyaknya daerah ditentukan oleh banyaknya factor-faktor psikologis yang ada pada suatu saat. Apabila hanya ada dua fakta dalam ruang hidup, pribadi dan ruang psikologisnya maka hanya ada dua daerah didalam ruang hidup. Fakta dalam LP biasanya disebut valensi, sedangkan fakta dalam P biasanya disebut kebutuhan. Lebih lanjut dikatakan ruang hidup itu
mempunyai dimensi waktu dan dimensi realitas-irealitas.
d) Dimensi waktu
Kurt Lewin berpegang pada prinsip kekinian. Walaupun menurut prinsip kekinian masa lampau atau masa depan tidak memengaruhi tingkah laku saat ini, tetapi sikap, perasaan,pikiran dan sebagainya mengenai masa lampau dan atau masa depan (yang ada atau terjadi kini) memengaruhi tingkah laku kini. Karena itu masa kini harus juga menyangkut dengan masa lampau dan masa depan.
e) Dimensi realitas-inrealitas
Diferensiasi dalam ruang hidup itu membawa diferensiasi pula dalam dimensi realitas. Irrealitas berisikan fakta khayal.
4) Dinamika Kepribadian
Konsep-konsep dinamika pokok dari Lewin yakni kebutuhan energi psikis, tegangan , kekuatan atau vektor serta valensi. Konstruk-konstruk dinamik ini
menentukan lokomosi khusus dari individu dan cara ia mengatur struktur lingkungannya, Lokomosi dan perubahan struktur berfungsi mereduksikan tegangan dengan cara memuaskan kebutuhan. Suatu tegangan dapat direduksikan dan keseimbanagan dipulihkan oleh suatu lokomosi substitusi. Proses ini menuntut bahwa
dua kebutuhan erat bergantungan satu sama lain sehingga melepaskan tegangan dari sistem kebutuhan lainnya pula. Akhirnya, tegangan dapat direduksikan
dengan lokomosi lokomosi murni khayalan. Seseorang yang berkhayal bahwa ia telah melakukan suatu perbuatan yang sulit atau menempati suatu jabatan yang
tinggi mendapat semacam kepuasan semu dari sekedar berkhayal tentang keberhasilan.
a) Energi
Pribadi merupakan suatu sistem energi yang komplek menurut Lewin manusia adalah system energi yang kompleks. Energi muncul dari perbedaan tegangan antar
sel atau antar region. Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan juga bias terjadi antar region di system lingkungan psikologis.
b) Tegangan
Suatu keadan dalam diri sang pribadi. Tegangan memiliki dua sifat konseptual:
- Bahwa suatu keadaan tegang dalam suatu sistem tertentu cenderung menyamakan diri dengan jumlah tegangan dalam sistem-sistem di sekitarnya,
- Tegangan menekan batas garis sistem
c) Kebutuhan
Kebutuhan disebabkan oleh suatu keadaan di dalam. Kebutuhan Fisiologis (lapar, haus, sex) Keinginan akan sesuatu (pekerjaan, teman hidup), Intensi untuk
mengerjakan sesuatu (menyelesaikan suatu tugas, menepati tugas). Namun ada pula yang dikatakan dengan kebutuhan semu seperti contoh memuaskan rasa lapar
dengan makan direstoran khusus. Menurut Lewin kebutuhan-kebutuhan seseorang ditentukan oleh faktor-faktor sosial. Lebih lanjut dikatakan. kebutuhan itu
mencakup pengertian motif, keinginan dan dorongan. Dan kebutuhan itu ada yang bersifat spesifik yang jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik
manusia.
d) Tindakan (Action):
Dibutuhkan dua konsep dalam tindakan yang bertujuan didaerah lingkungan psikologis.
e) Valensi
Adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi, akan tetapi region dengan
valensi negatif dapat meningkatkan tegangan pribadi (rasa takut).
f) Vektor
Sebuah tindakan orang, dari melakukan gerak, ketika kekuatan cukup kuat yang diberikan kepadanya. Dengan kata lain tingkah laku atau gerak seseorang akan
terjadi kalau ada kekuatan yang cukup yang mendorongnya. Meminjam dari matematika dan fisika, Lewin menyebut kekuatan itu dengan nama Vektor. Vektor digambar dalam ujud panah, merupakan kekuatan psikologis yang mengenai seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Arah dan kekuatan vektor
adalah fungsi dari valensi positif dan negatif dari satu atau lebih region dalam lingkungan psikologis. Jadi kalau satu region mempunyai valensi positif (misalnya berisi makanan yang diinginkan), vektor yang mengarahkan ke region itu mengenai lingkaran pribadi. Kalau region yang kedua valensinya negatif (berisi anjing yang menakutkan), vektor lain yang mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region anjing. Jika beberapa vektor positif mengenai dia,
misalnya, jika orang payah – dan lapar – dan makanan harus disiapkan, atau orang harus hadir dalam pertemuan penting – dan tidak punya waktu untuk makan
siang, hasil gerakannya merupakan jumlah dari semua vektor. Situasi itu Bering melibatkan konflik, topik yang penelitiannya dimulai oleh Lewin dan menjadi
topik yang sangat Iuas dari Miller dan Dollard.
g) Lokomosi
Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di dalam daerah lingkungan psikologis. Pribadi pindah ke region yang menyediakan pemuasan kebutuhan pribadi-dalam, atau menjauhi region yang menimbulkan tegangan pribadi-dalam. Perpindahan lingkaran pribadi itu disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi bisa berupa gerak fisik, atau perubahan fokus perhatian. Dalam kenyataan sebagian besar lokomosi yang sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses atensi.
h) Event
Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event.Bahwa peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara dua atau Iebih fakta baik di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan. Komunikasi (hubungan antar sel atau region) dan lokomosi
(gerak pribadi) adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan dua fakta atau lebih. Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa; keterhubungan (related¬ness), kenyataan (concretness), kekinian (contemporary), sebagai berikut:
- Keterhubungan: Dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu terdapat hubungan-hubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas, sampai hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional tidak penting.
- Kenyataan: Fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta potensial atau peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi event masa kini. Fakta di luar lingkungan psikologis tidak berpengaruh, kecuali mereka masuk ke ruang hidup.
- Kekinian: Fakta harus kontemporer. Hanya fakta masa kini yang menghasilkan tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat menciptakan event masa kini. Fakta peristiwa nyata di masa lalu atau peristiwa potensial masa mendatang tidak dapat menentukan tingkahlaku saat ini, tetapi sikap, perasaan, dan fikiran mengenai masa Ialu dan masa mendatang adalah bagian dari ruang hidup sekarang dar mungkin dapat mempengaruhi tingkahlaku. Jadi, ruang hidup sekarang harus mewakili isi psikologi masa lalu, sekarang, dan masa mendatang.
i) Konflik
Situasi dimana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis.
Vektor-vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah tetentu dengan kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan lokomosi pribadi (lokomosi psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang bertindak seperti vektor, yakni:
- Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu.
- Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia menahan terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong
- Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons needs): menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu.
- Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari orang lain (misalnya orang tua atau teman) yang masuk menjadi region lingkungan psikologis.
- Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi tetap¬juga bu kan keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau tuntutan dan fakta atau objek.
Lewin mengklasifikasikan tiga tipe konflik, yaitu konflik tipe 1: Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawanan yang mengenai
individu, konflik tipe 2: Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjad diam, terpaku atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga ia tidak dapat menentukan pilihan, konflik tipe 3: Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat, sehingga konflik menjadi terbuka, ditandai sikap kemarahan, agresi, pemberontakan atau sebaliknya.
j) Tingkat Realita
Konsep realita menurut Lewin adalah realita berisi lokomosi aktual,dan tak-tak realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita adalah suatu
kontinum dari ekstrim realita sampai ekstrim tak realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita berbeda-beda.
k) Restrukturisasi Lingkungan
Lingkungan psikologi adalah konsep yang sangat mudah berubah. Dinamika dari lingkungan dapat berubah dengan 3 cara yakni:
- Perubahan valensi : Region bisa berubah secara kuantitatif-valensinya semakin positif atau semakin negatif,atau berubah secara kualitatif dari positif menjadi negatif atau sebaliknya region baru bisa muncul dan region lama bisa hilang.
- Perubahan vektor : Vektor mungkin dapat berubah dalam kekuatan dan arahnya.
- Perubahan Bondaris : Bondaris mungkin menjadi semakin permeabel atau semakin tidak permeabel,mungkin muncul sebagai bondaris atau tidak muncul sebagai bondaris.
l) Mempertahankan Keseimbangan
Dalam sistem reduksi tegangan,tujuan dari proses psikologis adalah mempertahankan pribadi dalam keadaan seimbang, yang paling umum dan paling efektif untuk mengembalikan keseimbangan adalah melalui lokomosi dalam lingkungan psikologis,memindah pribadi ke region tempat objek yang bervalensi positif (yang
memberi kepuasan).
Kecenderungan mencapai keseimbangan itu tidak berarti membuat diri seimbang sempurna,tetapi menyeimbangkan semua tegangan dalam daerah pribadi-dalam. Lewin menjelaskan bahwa dalam sistem yang kompleks menjadi seimbang bukan berarti hilangnya tegangan,tetapi mempeoleh keseimbangan dari tegangan internal. Tujuan
utama dari perkembangan psikologis adalah menciptakan semacam struktur internal yang menjamin keseimbangan psikologis bukan membuat bebas tegangan.
5) Perkembangan kepribadian
Perkembangan bagi lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan kontinyu, usia dan tahapan perkembangan dianggap tidak membantu memahami perkembangan psikologis.
Menurut lewin, sejumlah perubahan tingkah laku yang penting terjadi sepanjang perkembangan. Tingkahlaku menjadi semakin terorganisir,hirarkis, realistis,
dan efektif.
a) Diferensiasi
Yaitu semakin bertambah usia, maka region region dalam pribadi seseorang dalam LP-nya akan semakin bertambah. Begitu pula dengan kecakapan kecakapan/
keterampilan keterampilannya.
Contoh
- Orang dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya daripada anak-anak (region anak lebih mudah ditembus).
- Perubahan dalam variasi tingkah lakunya
- Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
- Bertambah luas arena aktivitas.
- Anak kecil terikat oleh masa kini sedangkan orang dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dan masa depan.
- Perubahan dalam realitas. Dapat membedakan yang khayal dan yang nyata, pola berpikir meningkat.
- dari pola berpikir assosiasi menjadi pola berpikir abstrak.
KAJIAN LANJUT
Alwisol. (2006). Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press.
Boeree, C. George. (2009). Personality Theories. Yogyakarta: Prismasophie.
Corey, Gerald. (2009). Konseling dan Psikoterapi. Aditama:Bandung.
Feist, Jess & Feist J. Gregory (2006). Theories of Personality. New York: Pustaka Belajar: Penerjemah: Yudi Santoso.