Teori Kepribadian Karen Horney

Sejarah singkat

Karen Horney lahir di Hamburg, Jerman pada tanggal 16 September 1885 dan meninggal di New York City pada tanggal 4 Desember 1952, ia mendapat pendidikan kedokteran di Universitas Berlin, dan bekerja di Institut Psikoanalisis Berlin dari tahun 1918 sampai tahun 1932. Karen Horney adalah seorang psikolog terkenal dan salah satu pemikir tentang neurosis yang terbaik. Pendekatan psikologis Horney adalah Freudian, kendati tidak termasuk ke dalam tiga tokoh utama psikologi Freudian. Horney menawarkan cara pandang yang berbeda dalam melihat masalah neurosis. Ia menekankan adanya hubungan yang jelas antara neurosis dengan kehidupan sehari-hari yang dijalani penderita neurosis. Horney berpendapat bahwa sebenarnya neurosis adalah cara yang digunakan manusia untuk menjalani hubungan dengan manusia lainnya. Akan tetapi, hanya ada sebagian orang yang mampu melakukannya dengan baik. Orang yang menderita neurotik justru cenderung membiarkan dirinya hidup dalam dunianya sendiri. Horney menemukan ada 10 bentuk kebutuhan neurotis. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan primer manusia, yang terganggu sedemikian rupa oleh kesulitan-kesulitan yang dihadapi seseorang dalam kehidupannya. Gangguan tersebut ada dua jenis. Pertama, dapat berupa kebutuhan yang tidak realistis, tidak masuk akal, dan tidak pandang bulu. Kedua, kebutuhan orang yang mengidap neurosis sangatlah kuat sehingga apabila tidak terpenuhi akan membuatnya merasa gelisah dan cemas. Contohnya kebutuhan akan perhatian dan persetujuan orang lain, di mana penderita neurosis menginginkan perhatian dari semua orang yang dijumpai, ketika hal itu tidak tercapai, ia menjadi bereaksi berlebihan dengan menjadi panik.

Menurut Horney, Psikoanalisis perlu dikembangkan keluar dari keterbatasan-keterbatasan Psikologi yang berdasarkan naluri (instingtif). Horney sangat berkeberatan dengan konsep Freud tentang iri karena penis (penis envy) sebagai faktor yang menentukan da­lam psikologi wanita. Menurut Freud,sikap-sikap dan perasaan-perasaan khusus kaum wanita dan konflik mereka yang paling dalam timbul dari perasaan mereka terhadap inferioritas genital dan perasaan iri terhadap laki-laki. Horney berpendapat bahwa psikologi wanita didasarkan pada kurang percayaan diri serta penekanan yang terlalu berlebihan pada hubungan cinta, dan tidak ada sangkut pautnya dengan anatomi organ-organ seksnya.

Mengenai kompleks Oedipus yang dikemukakan oleh freud, Horney berpendapat bahwa itu bukanlah suatu konflik seksual dan agresif yang terjadi antara anak dan orangtuanya, melainkan kecemasan yang timbul dari gangguan-gangguan dasar, misalnya, penolakan, perlindungan yang berlebihan, dan hukuman dalam hubungan anak dengan ibu dan ayahnya. Agresi tidaklah bersifat bawaan, sebagaimana dinyatakan Freud, melainkan merupakan cara yang dengan hal ini manusia berusaha melindungi keamanannya. Narsisisme pada dasarnya bukanlah cinta diri, melainkan pendewaan diri dan penilaian diri yang berlebihan akibat perasaan-perasaan tidak aman.

Konsep utama Horney adalah Kecemasan Dasar (basic enxiety) yaitu perasaan yang terdapat pada anak karena terisolasi dan tak berdaya dalam dunia yang secara potensial bermusuhan. Ada sejumlah faktor yang merugikan dalam lingkungan dapat menyebabkan anak karena merasa tidak nyaman, yaitu Dominasi langsung atau tidak langsung; Sikap masa bodoh; tingkah laku yang tak menentu; Kurang menghargai kebutuhan-kebutuhan anak; Kurang sungguh-sungguh membimbing dan sikap-sikap yang meremehkan anak; Terlalu membanggakan atau kurang membanggakannya; Kurang ada kehangatan; Kecenderungan berpihak dalam perselisihan orang tua; Suasana bermusuhan; Tanggung jawab terlalu banyak atau sedikit; Terlalu dilindungi, terisolasi oleh anak-anak lain, ketidakadilan, diskriminasi, janji-janji yang tidak ditepati; Umumnya, segala sesuatu yang menggangu keamanan anak dalam hubungan dengan orang tuanya menimbulkan kecemasan dasar.

Menurut Horney, basic anxiety bersumber pada 10 kebutuhan yang diperoleh sebagai akibat dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan terhadap masalah hubungan-hubungan manusia yang terganggu. Ia menyebut kebutuhan-kebutuhan ini "neurotik" karena kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan pemecahan irasional terhadap masalah itu.

Sepuluh Kebutuhan Neurotik

  1. Kebutuhan Neurotik akan Afeksi dan Penerimaan (The neurotic need for affection and approval ) Kebutuhan ini merupakan keinginan yang sangat kuat untuk menyenangkan orang lain serta berbuat sesuai dengan harapan-harapan mereka. Orang yang seperti tipe satu ini merupakan orang yang mengharapkan pendapat baik dari orang lain dan ia sangat peka terhadap penolakan orang lain atau lingkungan yang tidak ramah. keinginan yang membabi buta untuk menyenangkan orang-orang lain dan berbuat dengan harapan-harapan mereka.
  2. Kebutuhan Neurotik akan orang yang menanggung hidup (The neurotic need for a ‘partner’ who sill take over one’s life) parasit, terlalu menghargai cinta, sangat takut diabaikan dan ditinggalkan sendirian.
  3. Kebutuhan Neurotik untuk membatasi hidup dalam batas-batas yang sempit (The nerotic need to restrict one’s within narrow borders) Tidak menuntut, puas dengan yang serba sedikit, menghargai kerendahan hati melebihi segalanya. Tipe orang ini cenderung puas dengan apa yang didapat, tidak banyak menuntut, suka untuk tidak dikenal orang, kerandahan hati menjadi segalanya.
  4. Kebutuhan Neurotik akan Kekuasaan (The neurotic need for fower) Keinginan berkuasa, sikap yang tidak hormat sama sekali terhadap orang lain, sikap memuja segala bentuk kekuatan dan melecehkan kelemahan. Tipe ini adalah orang yang menganggap bahwa segala sesuatu dapat dicapai dengan mudah apabila seseorang mempunyai/ menggunakan kekuasaan. Memiliki keinginan untuk berkuasa, tidak hormat terhadap orang lain, memuja kekuatan atau kekuasaan serta melacehkan kelemahan.
  5. Kebutuhan Neurotik untuk mengeksploitasi orang lain (The neurotic need to expoit others) orang-orang yang takut menggunakan kekuasaan secara terang-terangan akan melalui eksploitasi dan superioritas intelektual.
  6. Kebutuhan Neurotik akan prestise (The nerotic need for prestige) Keinginan untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat. Merasa hargadirinya berharga diukur oleh penghargaan yang ia terima dari masyarakat. Tipe orang seperti ini akan menunjukan perlunya penghargaan dalam aktualisasi dirinya.
  7. Kebutuhan Neurotik untuk di kagumi (The nerotic ambition for personal administration) orang yang memiliki gambaran diri yang melambung dan ingin dikagumi atas dasar gambaran diri tersebut. Orang yang memiliki keinginan untuk mengetahui dirinya, dan cenderung untuk senang jika mendapatkan sanjungan. Ia ingin dikagumi oleh orang lain meskipun tidak sesuai dengan sesungguhnya orang tersebut.
  8. Kebutuhan Neurotik akan prestasi (The Neurotic ambition for personal achievement) orang yang ingin menjadi terbaik dan memaksa diri untuk semakin berprestasi. Tipe orang berkeinginan untuk menjadi yang paling hebat dan mendorong dirinya guna mencapai tujuan yang semakin besar sebagai akibat dari rasa ketidak-amannya yang mendasar.
  9. Kebutuhan Neurotik akan kecukupan diri dan kemandirian (The neurotic need for self-sufficiency and independence) orang-orang yang memisahkan dari orang-orang dan tak mau terikat kepada siapapun/ ataupun meresa menjadi orang-orang yang menyendiri. Orang tipe ini dikucilkan dari orang-orang sekitarnya karena pada dasarnya orang dengan kebutuhan ini menolak untuk terikat dengan orang lain. Ia lebih suka bekerja sendiri sendiri.
  10. Kebutuhan Neurotik akan kesempurnaan dan ketaktercelaan (The neurotic need for perception an unassailability) → orang yang berusaha membuat dirinya tak terkalahkan dan tanpa cela, mereka terus-menerus mencari kekurangan dalam diri mereka, sehingga kekurangan dapat ditutup sebelum orang lain tahu. Tipe orang ini sangat takut akan berbuat kesalahan dan mendapatkan kritikan dari orang lain. Orang tipe ini akan erusaha untuk membuat dirinya tidak membuat kesalahan
Kesepuluh kebutuhan di atas merupakan sumber yang menyebabkan konflik-konflik batin. Karena itu, Horney mengklasifikasikan kesepuluh kebutuhan ini dalam tiga kelompok strategi mengatasi konflik:

2) Tiga Kelompok Strategi Mengatasi Konflik

a) Moving toward people

Memiliki ciri-ciri seperti menganggap orang lain mempunyai arti yang sangat penting dalam hidupnya, mempunyai sikap tergantung pada orang lain, ingin disenangi, dicintai dan diterima, bersikap intrapunitif (suka menghukum/ menyalahkan diri sendiri) serta mengorbankan diri sendiri dan tidak individualistis.

b) Moving against people

Mempunyai ciri-ciri seperti bersikap agresif, oposisional (bertentangan dengan orang lain), ingin menguasai dan menindas orang lain, tidak pernah memperlihatkan rasa takut maupun rasa belas kasihan serta menjalin hubungan dengan orang lain berdasarkan pertimbangan untung dan rugi.

c) Moving away from people

Mempunyai ciri-ciri seperti menjauh atau lari dari realitas, tidak mau mengadakan keterlibatan emosi dengan orang lain baik dengan mencintai, berkelahi atau berkompetisi dan individu ini selalu berusaha agar bisa hidup tanpa orang lain dan benar-benar tidak ingin tergantung pada orang lain.

Semua konflik ini dapat dihindarkan dan dipecahkan kalau anak dibesarkan dalam keluarga di mana terdapat keamanan, kepercayaan, cinta, respek, toleransi, dan kehangatan. Tidak seperti Freud dan Jung, Horney tidak berpendapat bahwa konflik terbentuk dalam kodrat manusia dan karena itu tidak dapat dielakkan. Konflik berasal dari keadaan-keadaan sosial. "Orang yang berkemungkinan menjadi neurotik adalah orang yang pernah mengalami kesulitan-kesulitan yang ditentukan oleh kebudayaan dalam taraf yang serius, terutama melalui pengalaman masa kanak-kanak" Karen Horney berdasarkan dengan berbagai pengalamannya; pendekatannya terhadap suatu kepribadian holistik (Kelman, 1971) - Artinya, ia berpijak pada keyakinan bahwa yang terpisah dari aspek kepribadian dapat dipelajari hanya dalam hubungan mereka satu samalain dan dengan kepribadian secara keseluruhan-fisiko, emosional dan kognitif ; faktor-faktor sosial, budaya, spiritual, dan moral; intrapsikis semua proses kepribadian merupakan bagian dari gambaran Horney tentang manusia.

Kecemasan dan Konflik

Menurut Horney, semua dari kita mengalami apa yang filsuf Jerman sebut THC Angst der Kreatur ("kecemasan makhluk")-pengetahuan bahwa dalam menghadapi kekuatan besar dan tak terkendali alam, kita pada dasarnyatak berdaya dan rentan, Pengalaman pertama kali kita ini sangat norma jenis kecemasan ketika kita bayi. Mencintai bimbingan dalam awal tahun membantu kita belajar untuk mengatasi situasi yang mengancam, tetapi tanpa bimbingan tersebut, kita dapat mengembangkan apa yang disebut Horney kecemasan dasar dan dasar permusuhan dan, akhirnya, penderitaan neurotik.

Attempts as coping

Untuk mengatasi kecemasan dasar, orang mengembangkan sejumlah strategi. Mereka membuat dan berusaha untuk mengaktualisasikan suatu ideal citra diri dengan pencapaian kesempurnaan, atau "kemuliaan"; 'mereka mengembangkan "sistem kebanggaan" untuk mendukung ideal gambar, serta seperangkat standar imposible perilakuatau "keharusan", dan mereka mencoba untuk menyangkal, atau "mengeksternalisasi," hal-hal dalam diri mereka yang mereka tidak dapat mengatasi. Semua upaya ini dapat menghasilkan "keterasingan dari diri.

Neurotic “solutions” to conflict:

Horney’s model of interpersonal styles
Menurut Horney (1945, 1950), ada tiga cara orang berhubungan dengan orang lain yaitu: mereka melakukan hubungan komunikasi dengan cara merendah diri,
mencari kasih sayang, mereka bergerak melawan orang lain dalam ekspansi, mencari dominasi, dan mereka menjauh dari orang lain, pengunduran diri, mencari detasemen. Sebagai manusia berkembang, mereka belajar untuk menggunakan satu pertama dan kemudian yang lain dari gaya interpersonal. Meski akhirnya orang-orang biasanya datang untuk memilih salah satu gaya di atas dari yang lain, mereka mampu mengekspresikan tiga gaya ini bersaing dari waktu ke waktu.

KAJIAN LANJUT
Alwisol. (2006). Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press.
Blair, Deirdre, Jung: A biography, Boston: Little Brown, 2003.
Shamdasani, Sonu, Jung and the Making of modern Psychology: the dream of a science, Cambridge, Cambridge University Press, 2003
Boeree, C. George. (2009). Personality Theories. Yogyakarta: Prismasophie.
Feist, Jess & Feist J. Gregory (2006). Theories of Personality. New York: Pustaka Belajar: Penerjemah: Yudi Santoso.
Fey-Rohn, Liliane. (1974) From Freud to Jung, New York: Putnam.
Hall, Calvin S. & Lindzey, Gardner. (1985). Introduction to Theorities of Personality. New York: John Wiley & Sons.
_________________, (1993). Teori-teori Psikoanalitik (Klinis). Psikologi kepribadian I. Yogyakarta: Kanisius. Editor: A. Supratiknya.
Hamdi, M. (2016) Teori Kepribadian Sebuah pengantar. Bandung. Alfabeta
Share this article :
 

2 komentar :

  1. sedikit paham saya mengenai teori keperbadian yang dikemukakan Karen Horney,, namun lum paham semua,,, perlu waktu khusus untuk membaca seluruh artikel ini :)

    BalasHapus
  2. Saya sangat suka dan pembaca,, teori horney membuat saya lebih disiplin dalam diri saya.agar lebih tahu tentang diri saya dan juga orang"yang saya sayangi.

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Muhamad Hamdi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger