Daftar Cek Masalah (DCM) dalam Aplikasi Instrumentasi Konseling


Pengertian

Daftar cek masalah adalah sebuah daftar kemungkinan masalah yang disusun untuk  merangsang  atau  memancing  pengungkapan  masalah yang pernah atau sedang dialami oleh seseorang, menyangkut keadaan pribadi individu seperti sikap, minat, kondisi jasmaniah, hubungan sosial kejiwaan, kondisi rumah serta keluarga,dll

Tujuan DCM

  1. Untuk memudahkan individu dan atau peserta didik mengemukakan masalah yang pernah dan sedang dihadapi. Dengan daftar cek masalah memungkinkan individu dan atau peserta didik mengingat kembali masalah-masalah yang pernah dialaminya.
  2. Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada analisis dan dengan data yang diperoleh dengan cara/ alat lain.
  3. Untuk menyarankan suatu preoritas program pelayanan Bimbingan dan Konseling sesuai dengan masalah individu maupun kelompok saat itu.

Manfaat DCM

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan menggunakan DCM yaitu:
  1. Untuk melengkapi data yang sudah ada.
  2. Untuk mengenal individu dan atau peserta didik yang perlu dan segera mendapat bimbingan khusus.
  3. Sebagai pedoman penyusunan program bimbingan kelompok pada umumnya.
  4. Untuk mendalami masalah individu maupun kelompok

Langkah- langkah penyelenggaraan DCM

Persiapan

  1. Konselor/ guru BK menyiapkan bahan sesuai dengan jumlah individu dan atau peserta didik
  2. Konselor/ guru BK benar-benar menguasai petunjuk cara mengerjakan dan atau mengolah DCM

Pelaksanaan

  1. Mengontrol situasi ruangan
  2. Konselor/ guru BK memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan menggunakan DCM
  3. Memberikan insruksi kepada individu dan atau peserta didik untuk mempersiapkan alat-alat tulis
  4. Membagikan lembar DCM, Memberikan instruksi kepada individu dan atau peserta didik untuk menulis identitas diri dan tanggal pelaksanaan DCM
  5. Membacakan petunjuk cara mengerjakan DCM, individu dan atau peserta didik membaca dalam hati
  6. Konselor/ guru BK Memberi contoh cara mengerjakan DCM
  7. Memberikan instruksi untuk mengerjakan DCM, dan memperingatkan agar individu dan atau peserta didik bekerja dengan tenang dan teliti, serta memberitahukan bahwa waktu yang sediakan cukup lama yaitu satu jam
  8. Mengontrol apakah para individu dan atau peserta didik telah mengerjakan DCM dengan benar
  9. Mengumpulkan pekerjaan
Dari pernyataan-pernyataan masalah yang dipilih oleh individu dan atau peserta didik, selanjutnya guru BK/ konselor dapat mengolah hasil jawabannya ke dalam program bantu excel. Dengan harapan pekerjaan akan lebih cepat, mudah dan akurat. Setelah hasil analisis masalah telah diperoleh, konselor/ guru BK selanjutnya dapat merumuskan dan menyusun strategi jenis layanan Bimbingan dan Konseling apa yang saat ini dibutuhkan oleh individu dan atau peserta didik.

Kelebihan

  1. Efisien, DCM dikatakan efisien, karena dengan DCM dapat diperoleh banyak data tentang masalah dan kebutuhan individu dan atau peserta didik dalam waktu singkat.
  2. Intensif, Dikatakan intensif, karena data problem yang diperoleh melalui DCM lebih teliti, mendalam dan luas. Data semacam ini kurang dapat diperoleh melalui teknik lain seperti observasi, autobiografi, wawancara dan sebagainya.
  3. Validitas dan reliabilitas, Dikatakan valid dan reliabel, karena individu dan atau peserta didik yang bersangkutan mengecek sendiri masalah yang sedang dialami, disamping jumlah item yang kemungkinan masalah yang cukup banyak.
Share this article :
 

2 komentar :

  1. Terima kasih kang Hamdi atas informasi dari artikelnya. Sungguh artikel yang bermanfaat untuk kita yang telah membacanya :)

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Muhamad Hamdi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger